Mochikimo : Daifuku Mochi Dengan Varian yang Beragam di Kota Tangerang
Daifuku mochi merupakan makanan manis asal negara sakura, Jepang, yang semakin mendapatkan perhatian global karena cita rasa yang lezat dengan tekstur yang unik. Saat ini, mochi telah mengalami berbagai inovasi dan variasi yang membuatnya semakin populer di seluruh dunia. Hal tersebut dijadikan kesempatan oleh Lulu, wanita berusia 27 tahun untuk dijadikan ladang cuan.
Sejak tahun 2023, Lulu (27) owner Mochikimo merambah dunia kuliner yakni mochi dengan varian daifuku mochi. Berbeda dengan daifuku yang dijual oleh pasaran, Lulu membuat tiga varian cream di dalamnya yakni choco melted, red bean dan cream cheese. Jadi, disetiap gigitan dari mochikimo terjadi ledakan dalam mulut dari perpaduan buah strawberry dan varian cream yang ia gunakan.
“Awalnya iseng aja join sama orang. Jadi ini usaha yang saya rebranding, karena jika dilihat dari segi pangsa pasar mochi daifuku banyak disukai dibandingkan mochi lain pada umumnya. Dan para netizen sekarang ini sering melihat kuliner-kuliner Jepang yang sangat menggiurkan, jadi sudah dipastikan makanan manis ini disukai oleh pasaran,” jelas Lulu.
Karena Lulu rebranding usaha rekannya, jadi resep yang digunakan pun sama yakni tepung ketan, gula pasir, susu rasa strawberry, buah strawberry, kacang merah, choco melted. Semua bahan yang digunakan dengan bahan yang super premium, jadi untuk rasa tidak perlu diragunakan lagi dan anti abal-abal.
“Dengan kualitas yang super premium, satu buah mochikimo dibandrol dengan harga Rp 12 ribu, namun adapun bundling dengan isi tiga dibandrol dengan harga Rp 32 ribu. Jika kalian yang ingin pesan bisa langsung pre order di instagram @mochikimo.id. Bisa langsung Cash on Delivery, ojek online, atau self pick up langsung,” lanjutnya.
Lulu berharap semoga depannya mochikimo dapat menambah berbagai macam varian cream dan buah. “Dengan harapan mochikimo dapat disukai oleh segala kalangan mulai muda hingga tua di Kota Tangerang maupun di luar Kota Tangerang.” Tutupnya. (dap)
0 Komentar:
Komentar