badge_1631
shape
shape
shape
shape
shape

Stabilkan Harga, Pemkot Tangerang dan Bulog Telah Distribusikan 20.700 Kg Beras Murah

Sebagai respon cepat terhadap lonjakan beras di pasaran. Selain menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada 78.515 keluarga di Kota Tangerang dalam Program Keluarga Harapan (PKH) milik Kementerian Sosial (Kemensos).

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama Bulog Cabang Kantor Tangerang sejak 11 September hingga 4 Oktober kemarin juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) khusus beras SPHP di 40 kelurahan di 13 kecamatan. Hasilnya, 20.700 kilogram atau 4.140 karung beras 5 kilogram berhasil didistribusikan dengan harga Rp52 ribu atau Rp10.400 per liternya. Yakni, harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran.

“Sebulan penuh DKP menggelar Gerakan Pangan Murah khusus beras, satu kecamatan dengan tiga kelurahan secara berkala. Setiap lokasi, selalu mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat, dan selalu ludes terjual dalam waktu 30 menit saja. Padahal setiap lokasi, kami turunkan 100 karung atau 500 kilogram,” ungkap Muhdorun, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Kota Tangerang, (6/10/23).

Ia pun menjelaskan, GPM khusus beras SPHP ini sepertinya akan kembali digelar di lokasi-lokasi yang belum terjamah. “Penyaluran beras SPHP akan terus digelar selama harga beras dipasaran masih tinggi. Ini ditujukan sebagai solusi untuk masyarakat yang kesulitan dengan harga beras yang tinggi,” katanya.

Sementara itu, Rahmawati, warga Kelurahan Indah, Kecamatan Tangerang mengaku sangat terbantu dengan program Gerakan Pangan Murah khusus beras ini. Pasalnya, beras menjadi kebutuhan pokok yang sulit digantikan saat harga tinggi seperti saat ini.

“Maka, terimakasih pada Pemkot Tangerang dan Bulog atas program yang dihadirkan, yaitu beras murah yang kami jangkau dengan sangat dekat hanya di kelurahan saja. Semoga, bisa kembali digelar di Kelurahan Buaran Indah. Pokonya, kalau diskon-diskon atau murah-murah pada bahan pokok dapur, untuk sering-sering digelar. Kami sangat terbantu,” harap Wati.

0 Komentar:

Komentar