badge_1631
shape
shape
shape
shape
shape

Mengintip Implementasi Smart Living Menuju Kota Tangerang Smart City

Smart Living merupakan dimensi Smart City yang menjamin kelayakan taraf hidup masyarakat berdasarkan tiga elemen. Yaitu, kelayakan pola hidup, kelayakan kualitas kesehatan dan kelayakan moda transportasi untuk mendukung mobilitas.

Kota Tangerang menuju Smart City pun terus memperkuat dan memaksimalkan implementasi Smart Living dengan ragam programnya. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang Indri Astuti menyatakan, Kota Tangerang telah menghadirkan 10 terobosan dalam mengimplementasikan Smart Living menuju Kota Tangerang yang Smart City.

“Smart Living di Kota Tangerang di antaranya ialah keberadaan dua RSUD yang dikelola Pemkot Tangerang, program Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) hingga transportasi publik satu-satunya di Provinsi Banten yang dikelola pemerintah daerah,” ungkap Indri, Senin (15/7/24).

Berikut program Smart Living Kota Tangerang menuju Smart City:

1. Rumah Sakit Umum Daerah, yaitu Kota Tangerang yang kini memiliki dua RSUD, di Perumahan Modernland, Kecamatan Tangerang dan RSUD Benda.

2. Ambulans dan Mobil Jenazah Gratis, yaitu selain keberadaan 1.092 posyandu, 39 puskesmas, 31 rumah sakit dan dua RSUD, KotaTangerang juga memiliki 12 unit ambulans gratis, tujuh unit mobil jenazah gratis dan lima zona smart ambulans 119.

3. Colaborasi Kunjungan Rumah Integrasi Keluarga Sehat (Cageur Jasa), yaitu pelayanan cek kesehatan oleh petugas puskesmas yang terjun langsung ke rumah-rumah warga. Tercatat, jumlah warga yang dikunjungi pada tahun 2023 yaitu 62.774 warga.

4. Aplikasi Siqurban, yaitu fasilitas menginput laporan secara real time dan memudahkan masyarakat untuk melihat data jumlah dan lokasi penjualan hewan kurban serta titik pemotongan hewan kurban.

5. Pojok Uji Keamanan Pangan Segar, yaitu layanan inovatif yang dihadirkan untuk memberikan jaminan kualitas pangan di Kota Tangerang. Pojok Uji Keamanan Pangan Segar bisa diakses secara langsung dan gratis di 21 lokasi, yaitu di 17 pasar tradisional dan empat supermarket.

6. Rumah Susun, yaitu fasilitas untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni. Di antaranya, Rusunawan Cibodas, Manis Jaya, Gebang Raya dan Rumah Susun Cipta Griya Kedaung dengan total kapasitas 980 unit.

7. Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yaitu program yang dimulai sejak 2014 untuk mereka warga tidak mampu. Tercatat, hingga 2023 sudah 8.182 rumah sudah dibedah dan untuk 2024 akan ada 449 rumah dibedah.

8. Wifi Ruang Publik, fasilitas yang disediakan untuk publik atau umum secara gratis, yaitu 12 titik wifi ruang publik yang sebarannya dapat diakses melalui maps.tangerangkota.go.id dan smartcity.tangerangkota.go.id.

9. Pembangunan Jamban Keluarga, yaitu program pembangunan jamban sehat yang ada sejak 2015 silam. Saat ini, hingga 2023 sudah 6.109 telah dikerjakan pembangunan jamban keluarga di 13 kecamatan.

10. Transportasi Publik, yaitu layanan transportasi pemerintah daerah satu-satunya yang ada di Provinsi Banten lewat Bus BRT atau Tayo dan Si Benteng. Terperinci, 40 unit Bus Tayo dengan empat koridor dan 80 unit Si Benteng dengan sembilan rute.

0 Komentar:

Komentar