Kota Tangerang Berhasil Kembali Turunkan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Tahun 2022
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia menggelar Roadshow secara Daring terkait percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem ke 514 Kabupaten/Kota. Salah satunya Kota Tangerang yang dilaksanakan di Tangerang Live Room, Jumat (3/2/2023).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Decky Priambodo mengungkapkan, Kota Tangerang berhasil menurunkan stunting sejak 2018-2022 dengan baik hingga angka 11,8 persen menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
“Alhamdulillah Kota Tangerang angka stunting mengalami penurunan menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sejak 2018, yaitu Tahun 2018 di angka 19,1 persen, Tahun 2019 di angka 16,4 persen, 2021 di angka 15,3 persen, dan 2022 ini mencapai 11,8 persen. Ini masih dibawah angka stunting Nasional 21,6 persen dan Provinsi Banten 20 persen,” ujar Decky.
Lanjutnya, pencapaian ini tak lepas dari peran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama lintas sektor dalam menangani stunting melalui program-program yang telah berjalan selama ini. “Permasalahan stunting ini tentunya berhubungan dengan beberapa OPD. Penanganan stunting dimulai dari remaja khususnya wanita dalam edukasi terkait anemia, yang terlibat Dinas Pendidikan serta Dinas Kesehatan, dan banyak lagi yang terkait,” lanjut Decky.
Selain itu, Decky menuturkan, kemiskinan ekstrem yang terjadi di Kota Tangerang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami penurunan hingga 0,86 persen dari Tahun 2021 hingga 2022.
“Penilaian kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang Tahun 2022, dilihat dari konsumi yang dilakukan seseorang setiap bulannya yaitu dibawah 322.170 rupiah per bulan. Dan menurut BPS, Tahun 2021 angka kemiskinan ekstrem 1,61 persen, dan Tahun 2022 mencapai 0,75 persen, sehingga mengalami penurunan hingga 0,86 persen. Dan itu sangat baik dalam menangani kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang,” tuturnya.
Hal ini juga, Pemerintah Kota Tangerang yang terus memberikan bantuan melalui program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti pemberian harga pangan murah salah satunya melalui mobil Si Jampang, bantuan bedah rumah tidak layak huni, biaya pendidikan gratis, serta bantuan kesehatan melalui BPJS.
“Program yang dibuat ialah bagaimana mempertahankan daya beli masyarakat seperti melalui bazar pangan murah dan mobil Si Jampang, agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan, bantuan bedah rumah tidak layak huni, biaya pendidikan gratis melalui BOS, bantuan tunai, serta bantuan kesehatan melalui BPJS, dan masih banyak lagi,” jelas Decky.
“Lalu dari bagaimana meningkatkan pendapatan, seperti mengadakan Job Fair, lalu program Tangerang Emas dengan pemberian kredit usaha untuk masyarakat yang ingin meningkatkan usahanya,” pungkasnya.
0 Komentar:
Komentar