Komite Ahli TBC Indonesia : Kepemimpinan Walikota Arief Luar Biasa Pada Bidang Kesehatan
Kota Tangerang dalam penanganan Tuberkulosis atau TBC memiliki beragam program penanggulangan. Mulai dari 1.000 kader Asmara TB, skrining mobile, Gerakan Bersama Menuju Eliminasi (Ransel) TB, layanan rontgen thorax gratis, International Standards for Tuberculosis Care (ISTC) bagi tenaga medis hingga digital health untuk proses skrining.
Ketua Komite Ahli TBC Indonesia, Prof. Sudijanto Kamso menyatakan dibawah kepemimpinan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah dan Wakil Wali Kota, Sachrudin program kesehatan di Kota Tangerang berjalan baik, meningkat, bahkan menjadi standar di Indonesia.
"Saya sebagai Komite Ahli TBC Indonesia, melihat Kota Tangerang dengan kepemimpinan Wali Kota Arief yakni pada bidang kesehatannya luar biasa, salah satunya yang saya ikuti perjalanannya adalah penanganan TBC. Saya juga warga Kota Tangerang, yaitu Kecamatan Ciledug, jadi saya melihat langsung apa yang diciptakan Wali Kota Arief di Kota Tangerang dan kini menjadi standar acuan di Indonesia," ungkap Prof Sudijanto.
Ia pun mengakui, bukti nyata Kota Tangerang menjadi acuan di Indonesia adalah Kepala Daerah dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang cukup sering menjadi narasumber berbagai program kesehatan ditingkat Nasional bahkan Internasional. Diketahui, salah satunya ialah Wali Kota Tangerang yang menjadi narasumber dalam Indonesia Tuberculosis International Meeting 2022, di Bali.
Penanganan TBC Kota Tangerang pun telah mendapat apresiasi dari Kemenkes dengan predikat Kinerja Baik Atas Kerjasama Multi Sektor dalam Rangka Percepatan Eliminasi TBC, pada November 2022 lalu. Bahkan, WHO dan Kemenkes RI, juga mengapresiasi Implementasi Public-Private Mix (PPM) pada integrasi peningkatan akses terhadap layanan TBC pada klinik, puskesmas dan rumah sakit se-Kota Tangerang.
"Pastinya, harapannya segala program dan penanganan TBC yang sudah dihadirkan di Kota Tangerang dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Terlebih, ringan langkah untuk membina kota kabupaten lainnya. Dengan itu, dapat terwujud Kota Tangerang untuk Indonesia yang lebih sehat," harap Prof Sudijanto.
Sementara itu, dikesempatan yang berbeda Kepala Dinas Kesehatan, Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni mengungkapkan fasilitas yang dimiliki Kota Tangerang dalam penanganan TBC ialah, tersedianya 10 Laboratorium rujukan Tes Cepat Molekuler (TCM), 39 Puskesmas dan 32 Rumah Sakit yang telah menerapkan Directly Observed Therapy Shortcourse (DOTS).
Selain itu, tersedianya 69 Klinik Swasta BPJS diantaranya 48 Klinik ber-MOU pelayanan TBC hingga adanya satu Rumah Sakit rujukan TBC kebal obat dan 13 puskesmas satelit untuk layanan TBC kebal obat.
"Sosialisasi bahwa masyarakat tak perlu ragu atau takut untuk periksa atau berobat TBC di Puskesmas terus disosialisasikan. Karena, seluruh pelayanan dan obat-obatan TBC hingga dinyatakan sembuh di Kota Tangerang dipastikan gratis untuk masyarakat Kota Tangerang," tegas dr Dini.
Sebagai informasi, TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan jika diobati dengan tepat dan benar. Oleh karena itu, semakin cepat TBC terdeteksi dan semakin besarlah potensi penyakit tersebut untuk disembuhkan.
0 Komentar:
Komentar