badge_1631
shape
shape
shape
shape
shape

Julita, Kader Kesehatan Peraih Penghargaan HKN Tingkat Kota Tangerang

Dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 kemarin, Pemerintah Kota Tangerang memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berdedikasi dan berjasa pada peningkatan kualitas kesehatan di Kota Tangerang.

Salah satunya, penghargaan diberikan kepada Julita dengan kategori Kader Kesehatan Dengan Investigasi Kontak Tertinggi pada Penyakit Tuberkulosis (TB), dari Puskesmas Karang Tengah, Kota Tangerang.

Ia menyatakan, menjadi kader kesehatan baru diemban 2 tahun, dengan menjalani aktivitas sebagai kordinator TBC di Puskesmas Karang Tengah. Bersama tim kader kesehatan, Julita turun ke masyarakat di tiga kelurahan yaitu Karang Tengah, Karang Mulya dan Karang Timur untuk melakukan penyuluhan sekaligus mencari terduga suspek TBC.

"Motivasinya dari Dinkes Kota Tangerang, bahwa tahun 2030 Indonesia khususnya Kota Tangerang harus bebas TBC. Dengan itu, kita sebagai kader menyisir ke permukiman, sekolah dan pabrik, mencari potensi kasus untuk ditangani," ujarnya.

Kontak investigasi biasanya Julita lakukan di satu rumah. Pasalnya, TBC merupakan penyakit menular yang tidak hanya membahayakan terduga suspek tetapi juga keluarga dan lingkungannya

"Screening yang dilakukan ke rumah warga terduga suspek TB perlu kesabaran kalau warganya nggak mau tidak bisa dipaksakan, jadi harus sabar, kita balik lagi sampai dia mau. Disitulah seni perjuangan dari tugas saya sebagai kader kesehatan," ungkapnya.

Sebagai kader kesehatan, Julita mengaku bahagia jika pasien yang dikawalnya dapat sembuh dari penyakit TBC. "Perasaannya senang bisa membuat orang lain sehat, disitu ada rasa yang tidak bisa diungkapkan atau diutarakan," ujarnya.

Sebaliknya, Ia merasa sedih jika pasien TBC tidak melanjutkan pengobatan dengan berbagai alasan."Sedihnya yang putus obat di tengah jalan, namanya obat TB memang keluhannya banyak, yang saya tau ada badannya sakit, tulangnya linu tetapi kan ini sebenarnya dalam tahap pengobatan, mungkin juga obat TB bukan obat biasa yang dua tiga hari sembuh, saya mikirnya mungkin mereka jenuh tetapi kan harus dijalani, maka itu sering saya sampaikan yang penting semangat dan jangan putus obat," paparnya.

Selama dua tahun menjalani aktivitas sebagai kader kesehatan TB, Julita memiliki banyak pengalaman menarik. "Kadang-kadang diomelin orang, kadang-kadang merasa pasien tersebut bukan sakit TBC, masyarakat awam jadi kita harus bersabar memberikan penyuluhan," ujarnya.

Ia pun berharap, lewat penghargaan yang diraihnya ini, dapat menjadi suntikan semangat dirinya untuk terus berkara dan bermanfaat bagi seluruh warga Kota Tangerang, khususnya dalam penyembuhan penyakit TB.

“Selain itu, semoga menjadi motivasi bagi kader kesehatan lainnya, untuk tak henti dan tak lelah berbuat untuk kemajuan kesehatan Kota Tangerang,” tutup julita.

0 Komentar:

Komentar