badge_1631
shape
shape
shape
shape
shape

Bus Tayo dan Si Benteng Angkutan Perkotaan Andalan Masyarakat Kota Tangerang

Kota Tangerang merupakan satu-satunya pemerintah di Provinsi Banten yang mengelola transportasi publik. Yakni, Bus Tangerang Ayo (Tayo) sejak Desember 2019 dan angkutan kota Si Benteng sejak Januari 2021 lalu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dan PT Tangerang Nusantara Global (TNG) Kota Tangerang mengelola transportasi umum, guna memenuhi kebutuhan transportasi di Kota Tangerang yang aman, nyaman dan murah. Kini, Bus Tayo dan Si Benteng pun menjadi transportasi lokal yang dibanggakan warga Kota Tangerang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Achmad Suhaely menjelaskan, Kota Tangerang telah mengelola 40 unit Bus Tayo dengan desain retro ala 1990-an. Memiliki empat koridor, beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB. Berkapasitas 25 hingga 30 penumpang, Bus Tayo memiliki fasilitas full AC, musik, CCTV serta pintu otomatis.

“BRT Tayo memiliki empat koridor dengan 10 unit di setiap koridornya. Yakni, koridor satu rute Poris Plawad-Gor Jatiuwung-Jatake, koridor dua rute Poris Plawad-Cibodas, koridor tiga rute Ciledug-Tangcity dan koridor empat ialah rute Cadas-Pintu Masuk M1 Bandara Soetta,” tutur Suhaely, Kamis (21/3/24).

Lanjutnya, angkutan Si Benteng memiliki sembilan rute pemukiman dengan 80 unit sama-sama mengusung tema retro ala 1990-an. Angkot ini, menggunakan basis Suzuki Carry baru dengan fasilitas cukup mewah. Mulai dari AC, colokan untuk mengisi daya handphone, CCTV dan pintu otomatis.

Sedangkan Si Benteng, kata Suhaely memiliki sembilan rute dengan empat warna. Di antaranya, rute Gandasari-Gajah Tunggal, Gajah Tunggal-Kampung Ledug, Taman Cibodas-Situ Bulakan, Terminal Cimone-Pasar Lama, Perumahan BTN Pasir Jaya-GOR gandasari.

“Selain itu, ada juga rute Terminal Cimone-Koang Jaya, Terminal Cimone-Jalan Dipati Unus-Jalan Ganda Sari, Terminal Cimone-GOR Pabuaran Tumpeng dan terbaru Kavling Perkebunan Raya-RS Melati,” jelasnya.

Menikmati fasilitas umum ini, masyarakat hanya perlu membayar ongkos Rp2 ribu jauh dekat. penumpang bisa melakukan pembayaran secara non tunai. “Yakni pembayaran dengan cara scan QR dari handphone ke barcode yang di kaca Bus Tayo atau Si Benteng melalui OVO, GoPay, Dana, Link Aja atau lainnya,” katanya.

0 Komentar:

Komentar