badge_1631
shape
shape
shape
shape
shape

Atasi Musim Penghujan, Pemkot Tangerang Ajak Masyarakat Buat Lubang Biopori di Halaman Rumah

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang mengungkapkan musim penghujan akan mulai datang di Kota Tangerang diawali bagian Selatan pada dasarian kedua bulan November dan akan mulai merata se-Kota Tangerang pada dasarian ketiga bulan Desember. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus melakukan berbagai mitigasi bencana bila musim penghujan tiba.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Tihar Sopian, mengajak masyarakat untuk turut serta berperan aktif dalam mencegah terjadinya banjir saat musim penghujan. Salah satunya, dengan membuat lubang biopori di pekarangan rumah, agar dapat membantu meresapkan air hujan ke dalam tanah dengan lebih cepat. Sehingga hal itu bisa mengurasi genangan air yang dapat menyebabkan terjadinya banjir.

“Membuat biopori adalah langkah kecil yang dapat diambil oleh masyarakat dalam pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Kita dapat dengan membuat biopori di halaman rumah, untuk mengurangi risiko banjir, meningkatkan kualitas air tanah, dan menyuburkan tanah,” tuturnya, saat dihubungi Jumat (20/10/2023).

Ia pun menjelaskan bagaimana cara membuat biopori di halaman rumah, yakni dengan menyiram terlebih dahulu tanah yang menjadi lokasi biopori, agar lebih lunak dan mudah untuk dilubangi. Setelah itu lubangi tanah menggunakan bor tanah dengan kedalaman 80 hingga satu meter dan diameter 10 hingga 30 cm. Serta pastikan saat melakukan pengeboran dengan posisi tegak lurus.

“Jika sudah selesai, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang. Dan pastikan pipa tersebut juga sudah diberikan banyak lubang, kemudian isi dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya. Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu,” jelas Tihar.

Tak hanya itu, masyarakat juga dapat mengisi sampah organik secara bertahap setiap lima hari sekali sampai penuh. Biarkan selama tiga bulan hingga sampah tersebut berubah menjadi kompos. Setelah itu, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang biopori, dan lubang siap diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun siap digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di halaman rumah. (dsw)

0 Komentar:

Komentar