Ada Ular di Rumah? Ini Kontak Darurat BPBD Kota Tangerang
Musim penghujan atau waktu menetasnya telur ular yaitu pada Desember hingga Februari, menjadi waktu-waktu yang perlu diwaspadai. Karena, masyarakat sering dikejutkan dengan kemunculan ular di permukiman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat, sepanjang 2024 ada 70 kasus temuan ular telah ditangani. Banyaknya ular jenis sanca dan kobra lah yang masuk ke pemukiman warga, terlebih di lingkungan yang kumuh dan lembab.
Kepala BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan menuturkan, atas data ini masyarakat diimbau untuk lebih waspada pada kebersihan lingkungan. Namun, jika Anda mendapati ular di rumah atau sekitar Anda, jangan cemas! Anda bisa menghubungi call center emergency Kota Tangerang 112.
Berikut nomor yang dapat dihubugi selain 112:
Nomor Piket 24 jam BPBD -- 021-5582-144
UPT Ciledug -- 021-7345-0935
UPT Cibodas -- 021-5573-2113
UPT Batuceper -- 021-5522-366
UPT Periuk -- 021-5931-9462
“Masyarakat tidak perlu takut dan khawatir jika tim BPDB belum datang untuk mengevakuasi. Masyarakat bisa menggunakan alat-alat seperti bambu dan kayu tapi tetap harus waspada dan berjaga jarak. Tetap ya masyarakat harus berhati-hati, jangan asal untuk menangkapnya," jelas Maryono, Rabu (19/6/24).
Ia pun mengatakan, ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan agar ular tidak masuk ke rumah. Seperti menjaga rumah dalam keadaan bersih, hindari tumpukan barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat tinggal ular, serta sering-sering membuang sampah agar tidak memicu datangnya tikus yang merupakan makanan ular.
"Pastikan sinar matahari masuk ke rumah, ventilasi ruangan bagus, sirkulasi ada sehingga tidak ada kelembaban. Tidak perlu menabur garam, karena garam tidak akan efektif. Jika ternyata di rumah ditemukan ular jangan panik, tetap waspada dan laporkan ke tim BPBD untuk mengevakuasi secara aman,” katanya.
Sebagai informasi hewan liar yang bisa dievakuasi oleh BPBD antara lain monyet, kucing dan sarang tawon. Setelah di evakuasi hewan tersebut akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
0 Komentar:
Komentar